Pada 20 Juli nanti, kita akan merayakan 40 tahun pendaratan manusia di Bulan. Namun mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa ada sebuah teori yang sering disebut the great moonhoax theory yang mengatakan bahwa manusia tidak pernah mendarat di bulan. NASA dengan cerdik membuat foto dan rekaman pendaratan di bulan di sebuah studio di Nevada. Apakah pernyataan itu benar ? Apakah pendaratan di bulan hanyalah sebuah rekayasa yang cerdik ?
Pada Mei 1961, Presiden Kennedy mengucapkan sebuah pidato yang bersejarah ,"I believe that this nation should commit itself. To achieving the goal, before this decade is out, of landing a man on the Moon and returning him safely to the Earth..."
Pada 20 Juli 1969, Neil Armstrong menginjakkan kaki untuk pertama kali di bulan menggenapi impian Kennedy. Namun pada tahun 1974, seseorang bernama Bill Kaysing menerbitkan sebuah buku berjudul "We Never Went to the Moon : America's Thirty Billion Dollar Swindle". Isinya mengatakan bahwa Amerika telah memalsukan pendaratan di bulan. Hasil investigasinya didasarkan pada kejanggalan yang ada pada rekaman dan foto-foto yang dirilis oleh NASA.
Sejak itu, teori konspirasi pendaratan bulan lahir (the great moonhoax/moonlanding hoax). Beberapa buku ditulis setelah buku Kaysing, mengusulkan ide yang sama. Setelah itu buku-buku atau situs yang membela pendaratan di bulan juga bermunculan. Namun, pembelaan itu tidak pernah dibahas sebanyak teori konspirasi.
Kali ini, saya akan menyajikan jawaban-jawaban terhadap tuduhan pemalsuan. Sesungguhnya banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Kaysing dkk, Namun untuk memuat semua pertanyaan tersebut akan menjadi tulisan yang membosankan karena berisi hal-hal teknis yang berhubungan dengan dunia aeronautika dan fisika.
10 pertanyaan yang paling sering dibahas di dunia maya dan memberikan jawabannya. Inilah 10 pertanyaan tersebut berikut jawabannya.
Radiasi sabuk Van Allen
Q : Untuk mencapai bulan, para astronot harus melintasi sabuk radiasi Van Allen yang hampir tidak mungkin dilakukan.
A : Sabuk Van Allen pertama kali ditemukan oleh James Van Allen pada tahun 1958. Sabuk itu terdiri dari partikel dan radiasi kosmik yang tertangkap oleh medan magnetik bumi.
Menurut para pendukung teori konspirasi, tidak akan mungkin melintasi sabuk radiasi itu. Namun data menunjukkan lain. NASA telah memperhitungkan semuanya sebelum menerbangkan manusia ke bulan. Mereka menginvestasikan waktu dan uang yang tidak sedikit untuk meneliti risiko ini. Akhirnya mereka menyimpulkan bahwa radiasi itu hanya membawa risiko minimal. Butuh waktu sekitar satu jam bagi Apollo untuk melewati sabuk radiasi itu. Total dosis radiasi yang diterima para astronot akibat radiasi itu ternyata hanya 1 rem. Seseorang dapat mengalami sakit apabila mendapat dosis 100-200 rem dan kematian pada dosis diatas 300 rem.
Lagipula sabuk itu terbentang di 40 derajat Latitude dan 20 derajat diatas dan dibawah equator magnetik. Sedangkan Wahana yang membawa Apollo hanya bergerak pada posisi 30 derajat. Jadi para astronot hanya terekspose dengan radiasi minimal.
Menurut para pendukung teori konspirasi, tidak akan mungkin melintasi sabuk radiasi itu. Namun data menunjukkan lain. NASA telah memperhitungkan semuanya sebelum menerbangkan manusia ke bulan. Mereka menginvestasikan waktu dan uang yang tidak sedikit untuk meneliti risiko ini. Akhirnya mereka menyimpulkan bahwa radiasi itu hanya membawa risiko minimal. Butuh waktu sekitar satu jam bagi Apollo untuk melewati sabuk radiasi itu. Total dosis radiasi yang diterima para astronot akibat radiasi itu ternyata hanya 1 rem. Seseorang dapat mengalami sakit apabila mendapat dosis 100-200 rem dan kematian pada dosis diatas 300 rem.
Lagipula sabuk itu terbentang di 40 derajat Latitude dan 20 derajat diatas dan dibawah equator magnetik. Sedangkan Wahana yang membawa Apollo hanya bergerak pada posisi 30 derajat. Jadi para astronot hanya terekspose dengan radiasi minimal.
Bintang-bintang di angkasa
Q : Pada foto-foto pendaratan di bulan, tidak terlihat adanya bintang-bintang di langit. ini menunjukkan bahwa foto tersebut palsu.
A : Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling mudah dijawab. Pertama, para astronot tidak ke bulan untuk mengambil foto bintang-bintang. Karena itu kamera disetel dengan eksposure yang pendek untuk menghindari gambar-gambar yang over ekspose. Permukaan bulan yang terang juga mengharuskan kamera disetel seperti itu. Dengan setelan seperti itu, bintang-bintang tidak akan dapat tertangkap kamera. Namun, permukaan bulan akan tertangkap dengan jelas.
Bayangan yang mengarah ke arah yang berbeda-beda
Foto diatas menunjukkan bayangan batu
dan wahana Lunar Lander mengarah ke arah yang berbeda.
Q : Pada foto-foto pendaratan di bulan, beberapa foto menunjukkan arah bayangan yang tidak seragam. Ini menunjukkan adanya lebih dari satu sumber pencahayaan, seperti di sebuah studio. Bukankah matahari adalah satu-satunya sumber cahaya di bulan ?
A : Permukaan bulan ditutupi oleh kawah, batu-batuan dan gundukan-gundukan, bukan permukaan yang rata. Karena itu cahaya yang menyentuh permukaan yang tidak rata itu akan terlihat membelok ke segala arah, tergantung kondisi permukaannya. Jika permukaannya naik, maka bayangan akan terlihat lebih pendek, jika permukaannya menurun, maka bayangannya akan memanjang. Jika kita memotretnya dari arah atas, tegak lurus, maka bayangannya akan terlihat mengarah ke arah yang sama. Namun karena foto diambil bukan dari atas, maka bayangannya akan terlihat menuju ke arah yang berbeda-beda. Lihat contoh foto dibawah ini.
Lagipula Jika NASA memalsukannya dengan membuat rekaman di studio yang memiliki lebih dari satu sumber cahaya (lampu studio), maka bayangan satu objek akan muncul lebih dari satu.
Jejak kaki Edwin Aldrin
Q : Edwin Aldrin meninggalkan jejak kaki yang begitu sempurna seakan-akan permukaan bulan memiliki debu tanah yang bercampur air. Apabila permukaan bulan kering, bagaimana mungkin Jejak itu terbentuk begitu sempurna, apalagi gravitasi bulan hanya 1/6 bumi. Orang seberat 200 kg pun tidak akan dapat meninggalkan jejak seperti itu.
A : Debu bulan terdiri dari partikel-partikel yang terbentuk dari tabrakan-tabrakan dengan asteroid dan mikrometeorit. Setiap partikel membentuk debu yang memiliki permukaan kasar dan bergerigi. Ini menyebabkan jejak kaki dapat terbentuk dengan baik tanpa air. Lagipula, sebagian besar permukaan bulan terdiri dari silika, materi unik yang dapat lengket satu sama lain dan membentuk rantai molekular panjang. Di bumi, Jejak seperti itu tidak dapat tercipta karena ada proses oksidasi, dimana oksigen akan segera mengisi serpihan rantai molekular, namun di bulan, tidak ada oksigen sehingga jejak kaki yang sempurna dapat tercipta.
Mengenai berat dan gravitasi, memang berat di bulan akan menjadi 1/6 berat di bumi. Tapi kita tahu bahwa MASSA selalu sama dimanapun di seluruh jagad (Rumus Newton, weight = mass x gravity). Inilah yang menyebabkan Aldrin dapat membuat jejak seperti itu.
Mengenai berat dan gravitasi, memang berat di bulan akan menjadi 1/6 berat di bumi. Tapi kita tahu bahwa MASSA selalu sama dimanapun di seluruh jagad (Rumus Newton, weight = mass x gravity). Inilah yang menyebabkan Aldrin dapat membuat jejak seperti itu.
Bendera yang berkibar
Q : Apabila tidak ada angin di bulan, mengapa di foto, benderanya berkibar ?
A : Sesungguhnya pertanyaan ini agak aneh. Bagaimana caranya kita bisa melihat sebuah bendera berkibar dari sebuah foto ? Jawaban atas pertanyaan ini begitu gampang. NASA telah memikirkannya. Mereka menginginkan sebuah foto yang heroik dengan bendera Amerika yang terlihat dengan jelas, jadi mereka memasang sebuah pipa horizontal kecil di atas tiang. Hal ini menyebabkan tiang bendera tersebut berbentuk huruf L terbalik. Bendera itu tertahan oleh pipa horizontal dan kerutan pada bendera menciptakan efek berkibar.
Coba lihat foto diatas : Foto pertama menunjukkan tangan Aldrin yang sedang memberi hormat terhadap bendera Amerika. Anda bisa melihat ujung jarinya menyembul sedikit di depan helmnya. Pada foto kedua, tangannya sudah diturunkan. Sembulan di depan helm sudah tidak terlihat. Tapi posisi bendera dan kerutannya sama. Itu artinya bendera tidak berkibar.
Kawah yang diakibatkan oleh Wahana NASA
Q : Bukankah Lunar Lander mengeluarkan tenaga hingga 10.000 pound, mengapa pada saat pendaratan dan keberangkatan, tidak ada kawah yang tercipta di bulan. Bukankah tenaga sebesar itu akan cukup untuk membuat sebuah lubang, seperti helikopter yang mendarat di padang pasir.
A : Jawabannya adalah karena Aktifitas Lunar Lander kebanyakan terjadi sebelum pendaratan di bulan. Ribuan kaki diatas permukaan bulan, Lunar Lander mengurangi kekuatan semburannya hingga hanya tinggal 3.000 pounds. Kekuatannya dikurangkan lagi ketika tinggal beberapa kaki diatas permukaan bulan. Jadi kawah tidak mungkin terbentuk di permukaan bulan. Lagipula permukaan bulan bukan hanya terdiri dari debu saja, melainkan materi-materi keras yang disebut Lunar Regolith. Jadi tentu saja tidak akan ada kawah yang terbentuk.
Latar Belakang yang sama
Q : Dua video klip menunjukkan dua bukit yang sama persis. Padahal NASA mengatakan bahwa dua klip itu diambil di dua lokasi yang berbeda.
A : Ini adalah sebuah kesalahan yang dilakukan oleh pemercaya teori konspirasi. Mereka mengambil klip tersebut dari film dokumenter yang ditayangkan di TV. Film dokumenter tersebut ternyata menggunakan klip yang salah. Kesalahan ini ditayangkan di TV dan klipnya diambil oleh para pemercaya teori konspirasi.
Batu dengan huruf "C" diatasnya
Q : Foto dari misi Apollo 16 menunjukkan sebuah batu dengan huruf "C" diatasnya. Apakah ini mungkin adalah tanda properti studio ?
A : Pertanyaan ini telah diselidiki dan dijawab oleh sebuah web yang menginvestigasi anomali bulan. Huruf C itu adalah akibat sehelai rambut yang tersangkut di kertas ketika foto itu diproses. Foto sama yang diproses berikutnya tidak menunjukkan huruf itu. Para pemercaya teori konspirasi mengambil foto ini dan menjadikannya senjata untuk menyerang NASA.
Crosshair yang menghilang di foto
Q : Pada beberapa foto, terlihat "crosshair" menghilang di belakang objek. Seakan-akan NASA memanipulasi foto tersebut.
A : Cross hair adalah tanda plus yang biasa terlihat di lensa kamera atau video untuk menunjukkan posisi tengah. Beberapa foto yang menunjukkan crosshair menghilang di belakang benda dapat dijawab dengan mudah. Jawabannya adalah resolusi kamera. Pencahayaan yang intens dengan resolusi kamera yang rendah menyebabkan crosshair menghilang ketika menyentuh benda terang. Ini adalah gejala umum dalam teknik fotografi. Foto NASA yang diproses dengan resolusi tinggi, tentu saja crosshair-nya tidak menghilang.
Objek yang seharusnya terlihat gelap
Q : Pada beberapa foto, seperti seorang astronot yang turun dari Lunar Lander, harusnya astronot itu tidak terlihat sama sekali karena tertutup oleh Lunar Lander, namun foto tesebut malah menunjukkan detail yang luar biasa jelas. Bukankah ini bukti bahwa foto tersebut palsu ?
A : Jawabannya sederhana. Karena permukaan bulan memantulkan cahaya dan cahaya ini memberikan penerangan tambahan terhadap objek. Diperkirakan permukaan bulan merefleksi cahaya sebesar 340 lumens per kaki persegi. Ini ekivalen dengan lampu pijar seterang 35 watt. Cahaya ini akan merefleksi kepada hasil pemotretan.
Selain jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas, ada argumen-argumen lain yang mendukung kebenaran pendaratan di bulan. Misalnya, NASA tidak hanya sekali mengirimkan manusia ke bulan. NASA mengirim Apollo 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 menuju bulan. Apollo 13 gagal mendarat namun berhasil pulang dengan selamat (mungkin anda sudah pernah melihat filmnya). Apabila NASA memalsukan pendaratan Apollo 11, mengapa mereka harus mengirim misi lagi hingga Apollo 17. Padahal setelah Apollo 11, ketertarikan manusia terhadap bulan sudah berkurang jauh. Banyak orang yang percaya Moonhoax theory mengatakan mengapa setelah Neil Armstrong tidak ada lagi pendaratan ke bulan. Ini adalah pernyataan yang menyesatkan. Sesungguhnya Total astronot yang mendarat dan berjalan kaki di bulan ada 12 astronot (2 astronot untuk masing-masing Apollo). Setelah 1972 tidak ada lagi misi ke bulan karena Amerika mengalami beberapa kali resesi yang menyebabkan anggaran NASA dipotong oleh pemerintah Amerika.
Selain itu, para astronot membawa sampel batu bulan seberat 382 kilogram dengan lebih dari 2.000 sampel yang terpisah. Sampel-sampel itu saat ini diteliti oleh para ilmuwan diseluruh dunia. Adalah mustahil NASA mampu membuat batu bulan tiruan mengingat batu bulan memiliki karakteristik unik dimana ia terbentuk di lingkungan tanpa oksigen. Hingga saat ini, hanya ada 25 sampel meteorit bulan yang dimiliki (diluar 382 kg sampel yang dibawa pulang astronot). Dan batu tersebut telah dibandingkan dan ternyata memiliki karakteristik yang sama.
Pada saat peluncuran misi Apollo 11, ada sekitar 3.500 wartawan dari seluruh dunia di Kennedy Space Center yang mengikuti proses peluncuran hingga pendaratan di bulan hingga kembali ke bumi, bagaimana cara NASA menipu wartawan sebanyak itu ? Lagipula, lebih dari 400.000 karyawan bekerja pada proyek Apollo 11 hampir 10 tahun. Bagaimana NASA menipu karyawan sebanyak itu ? atau bagaimana NASA bisa mengajak 400.000 orang itu untuk berkomplot memalsukan pendaratan di bulan ?
Sesungguhnya teori-teori konspirasi yang tersebar di seluruh dunia hanyalah akibat ulah satu orang, Bill Kaysing. Dan entah mengapa, situs dan blog diseluruh dunia tidak pernah melirik jawaban-jawaban dari NASA atau ilmuwan-ilmuwan independen yang membela pendaratan tersebut.
Sekarang pertanyaan penting, apakah saya percaya manusia telah mendarat di bulan. Jawabannya : YA !
Bukan karena saya membela Amerika dan teknologinya, namun karena saya mempercayai kekuatan sebuah impian. Keberhasilan Amerika bukanlah keberhasilan sebuah bangsa, melainkan keberhasilan umat manusia seluruhnya. Neil Armstrong benar ketika dia berkata "That's one small step for a man, one giant leap for mankind." Sebuah langkah kecil bagi seorang manusia, sebuah lompatan besar bagi seluruh umat manusia.
Bill Kaysing dan Kennedy sama-sama menatap bulan pada malam hari. Sambil menatap bulan, Kaysing berkata dalam hatinya, "Diluar jangkauanku!" Sedangkan Kennedy berkata dengan lantang, "Kita akan menyentuh permukaannya." Mungkin suatu hari apabila kita berani bermimpi besar, kita akan melihat bendera Indonesia tertancap di Bulan, dan kita tidak akan berkata lagi "Bagaikan pungguk merindukan bulan".
Selain itu, para astronot membawa sampel batu bulan seberat 382 kilogram dengan lebih dari 2.000 sampel yang terpisah. Sampel-sampel itu saat ini diteliti oleh para ilmuwan diseluruh dunia. Adalah mustahil NASA mampu membuat batu bulan tiruan mengingat batu bulan memiliki karakteristik unik dimana ia terbentuk di lingkungan tanpa oksigen. Hingga saat ini, hanya ada 25 sampel meteorit bulan yang dimiliki (diluar 382 kg sampel yang dibawa pulang astronot). Dan batu tersebut telah dibandingkan dan ternyata memiliki karakteristik yang sama.
Pada saat peluncuran misi Apollo 11, ada sekitar 3.500 wartawan dari seluruh dunia di Kennedy Space Center yang mengikuti proses peluncuran hingga pendaratan di bulan hingga kembali ke bumi, bagaimana cara NASA menipu wartawan sebanyak itu ? Lagipula, lebih dari 400.000 karyawan bekerja pada proyek Apollo 11 hampir 10 tahun. Bagaimana NASA menipu karyawan sebanyak itu ? atau bagaimana NASA bisa mengajak 400.000 orang itu untuk berkomplot memalsukan pendaratan di bulan ?
Sesungguhnya teori-teori konspirasi yang tersebar di seluruh dunia hanyalah akibat ulah satu orang, Bill Kaysing. Dan entah mengapa, situs dan blog diseluruh dunia tidak pernah melirik jawaban-jawaban dari NASA atau ilmuwan-ilmuwan independen yang membela pendaratan tersebut.
Sekarang pertanyaan penting, apakah saya percaya manusia telah mendarat di bulan. Jawabannya : YA !
Bukan karena saya membela Amerika dan teknologinya, namun karena saya mempercayai kekuatan sebuah impian. Keberhasilan Amerika bukanlah keberhasilan sebuah bangsa, melainkan keberhasilan umat manusia seluruhnya. Neil Armstrong benar ketika dia berkata "That's one small step for a man, one giant leap for mankind." Sebuah langkah kecil bagi seorang manusia, sebuah lompatan besar bagi seluruh umat manusia.
Bill Kaysing dan Kennedy sama-sama menatap bulan pada malam hari. Sambil menatap bulan, Kaysing berkata dalam hatinya, "Diluar jangkauanku!" Sedangkan Kennedy berkata dengan lantang, "Kita akan menyentuh permukaannya." Mungkin suatu hari apabila kita berani bermimpi besar, kita akan melihat bendera Indonesia tertancap di Bulan, dan kita tidak akan berkata lagi "Bagaikan pungguk merindukan bulan".