TÛRANOR, kapal bertenaga surya terbesar di dunia telah melakukan pelayaran hampir ke setiap sudut dunia, dan baru-baru ini merapat di pelabuhan Hong Kong dalam rangkaian tur dunianya. Didesain di Swiss, kapal buatan Jerman ini didukung oleh lebih dari 5.380 kaki persegi panel surya, dan berharap dapat menginspirasi industri perkapalan dalam urusan penghemata bahan bakar dengan mempromosikan energi yang terbarukan (renewable energy).
Dek dari TÛRANOR dilapisi dengan lebih dari 5.380 meter persegi panel surya yang membentang bahkan melebihi di setiap sisi kapal. Panjangnya sekitar 101 kaki dan lebar 49 kaki, TÛRANOR nyaman untuk mengangkut 50 penumpang ke pelabuhan mana saja yang diinginkan. Sejak berangkat dari Monaco pada 27 September 2010, kapal ini telah mengelilingi dunia, dari Miami ke Terusan Panama, ke Filipina dan sekarang Hong Kong.
Panel suryanya menghabiskan biaya sekitar $ 26 juta. Hal ini mungkin tampak mahal, namun ketergantungan hanya pada tenaga surya membuat kapal sangat diuntungkan secara eksponensial. Panel surya di TÛRANOR bertenaga dua motor listrik, yang dapat dipacu hingga kecepatan 15 mil per jam. Dikombinasikan dengan sumber-sumber terbarukan lainnya (angin) ia bisa bergerak lebih cepat. Panel tersebut juga dapat menyerap energi yang cukup disimpan untuk daya perahu di cuaca mendung selama tiga hari penuh. Kelebihan energi yang ada disimpan dalam baterai lithium-ion raksasa.
Pembuat TÛRANOR sangat menyadari bahwa industri pelayaran sendiri bertanggung jawab atas 4,5% dari emisi gas rumah kaca dunia. Tur dunianya berharap untuk mencerahkan orang di seluruh dunia mengenai kemampuan yang sebenarnya dari tenaga surya, bahwa kapal komersial dengan energi terbarukan tidak hanya sepenuhnya mungkin direalisasikan, tapi kemampuannya juga sangat menjanjikan.