MAKIN banyak godaan, makin tinggi pula kualitas puasanya. Karena itu, kenali dulu godaan-godaan paling krusial saat Ramadhan, Secara definisi syariat, puasa berarti mengekang diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar sampai tenggelamnya matahari.
Secara etimologis, puasa bermakna mengekang diri (al-imsak) dalam artian umum: Tidak bergosip, biasa disebut puasa bicara. Tidak tidur larut malam, biasa disebut puasa tidur. Kelihatanya sih mudah, tapi praktiknya jauh lebih sulit. Karena godaan orang yang berpuasa selain beragam juga bisa sangat membuai.
Nah, kami sempat melakukan "investigasi" dan mewawancarai sejumlah siswa SMA di Surabaya. Hasilnya, terpilih delapan godaan terbesar yang paling banyak mereka rasakan.
Tapi tenang, jangan sedih, ragu, atau bimbang. Karena kami juga menyertakan tips mudah dan praktis untuk menangkal godaan tersebut. Dijamin, setelah membaca dan mempraktikkannya, setan akan segera menjauh dari kehidupan kita sambil berkata, "Ih, capeee deh...".
1. Haus dan Lapar
Ini adalah godaan paling jahiliyah yang pernah ada di muka bumi. Meski agak-agak aneh juga kalau memasukkan godaan ini dalam daftar (secara kalo puasa ya pasti lapar dan haus, tul gak?).
Tapi, ternyata masih banyak teman-teman kita tuh yang menyebut haus dan lapar sebagai salah satu godaan terberat pada bulan Ramadhan.
Cara mengatasi:
Banyak makan dan minum di saat sahur? Teeeet. Salah besar. Banyak makan dan minum cuma akan membuat kamu ngantuk. Perut kamu pun akan terlihat membesar dan tidak matagenic, maksudnya enggak enak dilihat.
Yang terparah, saat orang-orang di sekitar kamu memandang jijik dengan tatapan, "Ini orang seharusnya makan kuda nil kali ya?" Singkat kata, penampakan kamu akan seperti bola dunia yang menggelinding di tengah jalan.
Cara yang paling mudah, makan yang mengandung protein tinggi dan minum minuman yang manis (ingat, minuman yang manis, bukan minum sambil melihat si manis). Kalo masih lapar dan haus juga, segera konsultasikan masalah kamu ke dokter. Karena bisa jadi, saluran pencernaan kamu tertukar dengan saluran pencernaannya kuda nil.
2. Lapar Mata
Yang ini sebenarnya bukan masalah enggak kuat nahan lapar atau haus, tapi lebih kepada enggak bisa nahan hasrat membeli makanan buka puasa.
Perhatikan ciri-ciri yang kasat mata; setiap ngelewatin pedagang es buah di pinggir jalan atau mencium aroma sop buntut di food court, pasti deh doi buru-buru mengaku kalo asmanya tiba-tiba kambuh dan harus menahan napas panjang. Padahal sih, diam-diam dan penuh nafsu, dia menghirup segala aroma sedap yang bertebaran di udara.
Cara mengatasi:
Gunakan penjepit hidung dan kacamata hitam tebal. Itu akan membuatmu aman dari gangguan aroma dan penampakan makanan yang menggoda. Meski kamu akan terlihat mengenaskan bak alien dari zaman purba, yang penting kamu tetap bisa menjaga kesucian niat puasa kan?
3. Biang Gosip dan Tukang Cela
Ini adalah godaan paling susah dihindari. Khususnya para cewek yang udah ketemu teman satu geng. Meskipun sadar berpuasa, kebiasaan ini amat sangat sulit dihindari. Apa pasal? Bagi kaum cewek, bergosip dan menyela adalah cara termudah dan termurah untuk lari dari dunia nyata. Dampak lainnya, membuat hati riang, dan gembira.
Cara mengatasi:
Hindari mereka yang mendapat cap "Biang Gosip". Kalau udah enggak tahan pengin ngumpul juga, pastikan kamu menggunakan tanda peringatan, "Tidak bergosip selama puasa. Tapi kalo cuma dengar boleh, he-he-he, harap maklum".
Tanda itu bisa kamu buat dari kardus dan dikalungkan di leher. Atau kalau mau praktis, bikin stempel di jidat aja. Masih belum ampuh? Coba ambil sekolah privat aja selama puasa. Matikan ponsel, hilangkan jejak dan ubah jati diri kamu supaya teman-teman sesama biang gosip enggak bisa melacak keberadaanmu.
4. TTS (Teman Tapi Setan)
Setan bisa berwujud apa pun, termasuk teman kita sendiri. Mereka ini kadang kerasukan kekuatan jahat untuk menggoda. Jangan bayangkan teman kamu tampil dengan mata merah dan bertanduk, justru mereka datang dengan senyum semanis mungkin.
Dengan kata-kata membuai, mereka membisikkan ajakan-ajakan berbuat "jahat". Mulai dari mentraktir makan pizza di mal, atau ngajakin minum es buah pas siang bolong.
Cara mengatasi:
Langkah pertama, doakan teman kamu supaya cepat tobat. Setelah itu, tolak baik-baik ajakannya. Kalo kamu dicengin gara-gara itu, cuekin aja. Tolak dengan halus. Misalnya, "sorry ya, perut gue masih penuh. Kalo gue maksain makan, gue bakal pup. Sebelum pup biasanya gue bakal kentut yang baunya bisa memicu gempa bumi berpotensi tsunami. Lo enggak mau mati dengan tidak terhormat gara-gara bau kentut gue kan?"
5. Emosi
Kalau setan sudah menguasai diri, apa daya hati tak kuasa menolak (jangan terlalu dihayati. Ini puisi enggak penting). Kalo kamu udah terpancing emosi, segala sesuatu yang enggak mutu dan enggak penting bisa aja kamu lakukan. Misalnya, marah gara-gara ucapan teman atau berantem sama pacar hanya karena dia ngebatalin acara buka puasa bersama.
Cara mengatasi:
Api cuma bisa dilawan dengan air. Setiap kamu emosi, coba basuh muka dengan air (peringatan: airnya jangan sekalian diminum). Mudah-mudahan, emosi akan segera hilang.
Kalo kamu tipe orang yang emosional, bawa cadangan air yang banyak ke mana pun kamu pergi. Kalo perlu, kamu bisa bawa ember. Kalo ada satpam mal yang protes, bilang aja ini air ajaib penghilang emosi yang dikasih Doraemon. Kalo mau, kamu juga bisa menjual air itu ke teman-teman kamu yang termasuk golongan orang-orang yang emosional. Bisa untung kan?
6. Pacar
Buat yang punya gaya pacaran "heboh", pacar bisa jadi godaan paling ampuh sedunia. Hal-hal 'otomatis dan refleks' yang biasa kamu lakukan di luar bulan puasa bareng pacar, biasanya sulit dihindari.
Cara mengatasi:
Paling gampang sih, enggak usah sering-sering ketemu. Untuk komunikasi, cukup SMS-an aja. Jangan sering telepon-teleponan juga, karena suara juga bisa menimbulkan hasrat yang tidak wajar (misalnya, nyium gagang telepon karena mengira kalo pacar kamu udah bereinkarnasi menjadi gagang telepon).
Kalo masih ngebet juga mau ketemu, suruh pacar kamu berdandan ala ondel-ondel dan pakai parfum yang terbuat dari ramuan fusi antara air got dan tokek. Dijamin, hasrat melakukan hal yang dilarang agama akan hilang dengan segera.
7. Ngerokok
Buat para perokok, enggak menghisap tembakau di saat-saat tertentu bisa membuat mereka berpikir akan segera dicabut nyawanya oleh malaikat maut. Enggak bisa mikir, mulut asem, iseng, atau tergoda teman jadi alasan bagi mereka yang menganggap rokok jadi ujian terberat mereka di bulan puasa.
Cara mengatasi:
Tanamkan pikiran ke otak bahwa ada musuh terbesar yang sedang mengincar nyawa dan bersumpah akan membunuh kamu dengan cara apa pun.
Karena dia tahu kamu suka ngerokok, dia telah menyabotase seluruh perusahaan rokok dunia, termasuk agen dan abang-abang penjual rokok di pinggir jalan dengan meracuni setiap batang rokok yang akan kamu beli.
Memang sih, agak mengkhayal sedikit, tapi bukan itu intinya. Yang penting, kalo kamu meyakini itu, berarti kamu sudah berhasil melawan hawa nafsu untuk merokok.
8. Nyontek
Banyak tuh sekolah yang biasa menggelar ulangan blok saat puasa. Mungkin para guru beranggapan Ramadhan bisa mengurangkan niat siswa untuk menyontek. Untuk murid dengan kategori "lurus", cara ini bisa jadi ampuh.
Tapi, untuk murid kategori "pembangkang", bisa jadi pertentangan batin hebat dan membuat tubuh berguncang dahsyat. Sebuah dilema antara mendapatkan nilai bagus dan mempertahankan nilai kesucian puasa.
Cara mengatasi:
Ya jangan mencontek. Kalau tetap melakukannya, berarti kamu enggak jujur. Juga menodai kesempurnaan puasamu. Cara yang bisa dilakukan adalah mengambil simpati gurumu.
Caranya, di setiap pertanyaan yang enggak bisa kamu jawab, tulis dengan kata-kata yang mengundang iba, misalnya, "Maaf Pak Guru, saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini. Tapi, saya juga tidak mau mencontek hanya demi mendapat nilai bagus. Yang saya inginkan hanyalah menjaga kesucian niat puasa saya. Saya harap Pak Guru mau mengerti dan sedikit berbaik hati memberikan nilai bagus kepada saya. Plizzz.... NB : Berbuat baik di bulan puasa itu pahalanya banyak loh Pak Guru..."
Setelah menulis ini, berharaplah agar Pak Guru mengalami geger otak ringan dan mau menolong kamu dengan suka cita.