Pengadilan di Prancis telah melarang sebuah perusahaan yang didirikan oleh keturunan Raja Louis XIV yang menjual kondom mewah dari Kota Kondom, Prancis.
Pengadilan di Kota Bordeaux ini melarang penjualan kondom yang menggunakan merk "Kondom Asli dari Kota Kondom". "Sudah jelas bahwa penggunaan nama, gambar dan kemahsyuran kota Kondom tanpa sepengetahuan pemerintah kota setempat ini adalah suatu hal ilegal," ujar sang hakim seperti dilansir Strait Times.
Keturunan bangsawan Prancis, Charles-Emmanuel de Bourbon Parme dan Gil de Bizemont, telah menjual kontrasepsi mewah yang ramah lingkungan itu sejak tahun 2009. Penjualannya paling banyak diserap Amerika Serikat (AS).
Perusahaan yang berpusat di Kota Kondom dengan gaya abad pertengahan ini menjual kondom tersebut seharga USD2 atau sekira Rp17 ribu. Kondom itu sendiri diproduksi di Malaysia, dan pihak perusahaan mengatakan bahwa kondom mereka tidak akan ditemukan di tempat lain di Prancis.
Dalam situsnya, keduanya mengatakan bahwa "Kondom ini mencegah penyakit dan melindungi dari rasa kelengketan," kata Bizemont. Kasus ini kemudian diajukan ke pengadilan oleh Wal Kota Kondom karena telah mencatut nama Kota Kondom.
Pengadilan di Kota Bordeaux ini melarang penjualan kondom yang menggunakan merk "Kondom Asli dari Kota Kondom". "Sudah jelas bahwa penggunaan nama, gambar dan kemahsyuran kota Kondom tanpa sepengetahuan pemerintah kota setempat ini adalah suatu hal ilegal," ujar sang hakim seperti dilansir Strait Times.
Keturunan bangsawan Prancis, Charles-Emmanuel de Bourbon Parme dan Gil de Bizemont, telah menjual kontrasepsi mewah yang ramah lingkungan itu sejak tahun 2009. Penjualannya paling banyak diserap Amerika Serikat (AS).
Perusahaan yang berpusat di Kota Kondom dengan gaya abad pertengahan ini menjual kondom tersebut seharga USD2 atau sekira Rp17 ribu. Kondom itu sendiri diproduksi di Malaysia, dan pihak perusahaan mengatakan bahwa kondom mereka tidak akan ditemukan di tempat lain di Prancis.
Dalam situsnya, keduanya mengatakan bahwa "Kondom ini mencegah penyakit dan melindungi dari rasa kelengketan," kata Bizemont. Kasus ini kemudian diajukan ke pengadilan oleh Wal Kota Kondom karena telah mencatut nama Kota Kondom.