Siapa Bilang Tidur Ngorok Itu Nyenyak

Meskipun jarang sekali ditemui pada anak-anak, pada orang dewasa, tertutupnya Jalan nafas seringkali diikuti dengan serangan jantung mendadak.
Kebiasaan mendengkur tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anakpun bisa mengalaminya. Lantas, apa saja kemungkinan dan dampaknya? Selain mengurangi kualitas tidur, ngorok juga bisa menurunkan prestasi belajar, hingga mengalami sleep apnea, yaitu terhentinya nafas secara mendadak ketika tidur.





Mendengkur saat tidur atau yang populer disebut ngorok (mengorek-Red), mungkin terdengar sepele dan sering diabaikan. Padahal, tanpa disadari sebetulnya kebiasaan tidur ngorok pada anak bisa jadi sudah muncul masalah tersendiri pada si buah hati.

Misalnya, bila saat ini Anda mendapat prestasi akademis si kecil menurun, coba saja amati ia kala terlelap tidur. Siapa tahu anda mendengar suara dcngkuran dari si kecil. Ya, tcrnyata masalah mendengkur pada anak dapat saja menjadi salah satu (aktor penyebab menurunnya prestasi di sekolah. Setidaknya, itulah penuturan Dr Entjep Hadjar, Sp, THT, dokter spesialis THT (telinga hidung tenggorokan). Siloam hospital, Kebonjeruk, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Tidur mendengkur bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan, biasanya di pernafasan bagian atas. Bila dibiarkan, dampaknya bisa mermacam-macam.

Dr Stephen Sheldon, Director of the Sleep Medicine Center at Childrens Memorial Hospital in Chicago mengatakan, gerak tubuh manusia adalah irama, yang dapat dilihat ketika berjalan, berlari atau bahkan tidur. Sepanjang siang hingga malam hari, irama tubuh tersebut terus berulang selama manusia masih hidup dan bergerak. Kabu irama gerak tersebut terganggu maka gerakan pun tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Irama tidur yang terganggu juga bisa mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan. Mengorek merupakan salah satu hal yang menyebabkan irama tidur terganggu.

Tidak berbeda dengan orang dewasa, mendengkur alias ngorok juga bisa terjadi pada anak-anak. Ngorok bisa disebabkan kelainan anatomi hidung, adanya sumbatan oleh polip, atau alergi yang membuat selaput lendir membengkak sehingga penderita kesulitan bernafas dengan normal dan terpaksa harus bernapas lewat mulut sehingga menimbulkan bunyi. Tapi mendengkur yang rata-rata dialami anak-anak biasanya terjadi karena adanya pembengkakan tonsil atau amandel.

Dr Azizah Kal ida Sp THT, mengatakan, pembengkakan amandel tersebut mengabaikan jalan masuknya udara semakin sempit. Sempitnya aliran udara mengakibatkan jaringan pada organ tersebut bergetar. Dengan mcnycm-pitnya ruang bagi udara masuk maka timbul getaran yang loan keras dengan manisfcstasi berupa timbulnya bunyi dcngkuran. Pada anak-anak, kondisi ini biasanya terjadi karena kelenjar limfa yang terdapat pada saluran pernafasan hidung-tenggorokan seringkali membengkak ketika anak pilek, flu, kena radang tenggorokan. Bisa juga terjadi karena sebab lain yang mengakibatkan aliran udara ke paru-paru.

Berbagai penelitian menunjukkan, 7-9% anak ngorok saat tidur. Ngorok ini paling banyak terjadi pada anak berusia 3-6 tahun. Pada anak-anak, kebiasaan mengorek akan terhenti dengan berhentinya pertumbuhan tonsil dan adenoid. Yaitu ketika anak mulai memasuki usia 7-8 tahun. Meskipun bukan suatu hal yang perlu dicemaskan, tapi kebiasaan mengorek pada anak jangan sekali-kali dipandang sebelah mata, pesan dokter spesialis THT yang berpraktck di daerah Mampang, Jakarta Selatan ini.

Azizah mengingatkan, bctatapun kecil suara dengkur yang timbul ketika anak tidur, mengandung sejumlah resiko. Getaran yang konstan pada organ di tenggorokan akan menurunkan produksi ludah dan akan lebih cepat mengundang masuknya kuman pencetus infeksi. Selainitu, dengkur juga memicu gangguan tidur, padahal ke manurut! dan kecukupan waktu tidur sangat dibutuhkan anak aruk untuk pertumbuhannya.

Menggangu Kualitas Tidur

Salah satu dampak paling nyata, ngorok dapat mem; ganggu kualitas tidur anak. Padahal, tidur bagi aruk . berperan penting pada pertumbuhan, bahkan keseha-tat.innva. Bila anak tidurnya tidak nyenyak, se-lain akan berpengaruh pada saya tahan tubuhnya, anak juga bisa menjadi rewel, dan hipcraktif di siang hari.

Sementara itu. Dr Dwi Putro Widodo SpAK M Med, dokter spesialis anak, konsultan neurologi anak di Rumah Sakit Pondok Indah, |akarta Selatan, pernah menyebutkan bahwa dampak masalah tudur anak dapat mengganggu sejumlah fungsi kognitif. Anak bisa jadi kurang perhatian, kurang konsentrasi, kurang waspada, lambat mengambil keputusan ataupun pemecahan nusa lah, katanya saat menjadi pembicara dalam sebuah talk show kesehatan di Jakarta

Bila diambil benang merahnya, bisa jadi hal-hal tersebut kemudian dihubungkan dengan menurunnya prestasi akademis si kecil, sebab dengan kondisi seperti itu, bisa membuat anak tidak siap belajar, akhirnya dapat saja mempengaruhi prestasi di sekolah.

Selain itu, bila tidak diatasi, lama-lama mendengkur saat tidur bisa menetap hingga dewasa. Secara sosial, setelah dewasa, masalah ini dapat saja mengganggu hubungan anak dengan pasangannya kelak. Rahkan, di luar negeri tidak sedikit perceraian terjadi akibat masalah mendengkur yang terjadi pada pasangan, turur Entjep.

Tentu saja, kata dia, sebagai orangtua anda tidak berharap suatu hari buah hati anda mengalami kegagalan dalam berumah tangga, apalagi jika penyebabnya adalah karena masalah tidur ngorok.

Bisa Sleep Apnea

Mendengkur harus diwaspadai. Jika sudah menyebabkan suatu masalah kesehatan yang serius yang dikenal dengan istilah sleep apnea, yaitu terhentinya nafas secara mendadak ketika tidur. Sleep anca kerap dialami orang yang mempunyai kebiasaan mendengkur. Tanda-tandanya?

Dr Azizah mengatakan, tiba-tiba suara mendengkurya berhenti, lalu orang tersebut tersentak bangun dan menarik nafas sangat dalam dengan cepat sehingga menimbulkan suara keras.

Penghambatan saluran udara pada orang yang mendengkur dapat terjadi sedemikian rupa, karena jalan nafas tertutup sceara total. Ini mengakibatkan nafas berhenti selama beberapa detik. Biasanya napas akan terhenti secara tiba-tiba selama 10 sampai 30 detik atau istilah kedokterannya disebut obstructive sleep apnea syndrome (OSAS) atau gangguan nafas obstmktif saat tidur.


Makanya, jika orangtua melihat si kecil selalu mengorek saat tidur, sebaiknya segera informasikan pcrma-sahan tersebut ke dokter. Gangguan tidur anak akan diteliti, kalau penyebabnya adalah terganggunya organ pernafasan, biasanya langsung direkomendasikan untuk mendapatkan penanganan ahli THT sehingga tonsil atau adenoid anak bisa ditangani atau diangkat.
http://bataviase.co.id/node/204488
Siapa Bilang Tidur Ngorok Itu Nyenyak 4.5 5 Unknown 2011-04-02T17:20:00+07:00 Meskipun jarang sekali ditemui pada anak-anak, pada orang dewasa, tertutupnya Jalan nafas seringkali diikuti dengan serangan jantung menda...